Header Ads

Riuh Rendah Istilah Bodrex Nama Obat Sakit 'Kepala' Untuk Wartawan Yang Suka Ke Desa Tujuan 'Amplop'



Belakangan istilah Wartawan dan LSM BODREX yang diketengahkan Mentri Desa Yandri Susanto riuh rendah ramai dan banjir tanggapan dari berbagai kalangan wartawan atas nama perkumpulan maupun perorangan.

Umumnya menuntut mentri Desa menjelaskan sekaligus meminta maaf atas pernyataan nya itu beberapa waktu lalu di media. pernyataan menteri desa, daerah tertinggal tersebut telah dinggap melukai hati sebagian para wartawan yang umumnya para pewarta media online.

Pernyataan Mendes PDTT tentang "LSM dan wartawan 'Bodrex ' (oknum pewarta pengganggu kepala Desa) merupakan pihak yang paling banyak mengganggu para kepala Desa, hal ini dianggap telah menghina profesi jurnalis dan mengabaikan peran penting LSM dalam kontrol sosial. hingga meminta mentri desa menjelaskan dan meminta maaf atas pernyataannya itu.

Sebenarnya ada apa dengan istilah BODREX sehingga mereka yang merasa sebagai pewarta 'pengganggu' kepala desa ( istilah Pak Yandri) itu sangat merasa tersinggung. yang seharusnya tidak perlu tersinggung bila kita memang pewarta Profesional yang menjungjung tinggi nilai profesionalisme kewartawanan serta mengedepankan Kode Etik Jurnalistik dalam setiap pewartaan kita selaku wartawan.

Menurut hemat penulis. BODREX itu sebuah merek obat sakit kepala digunakan untuk menghilangkan sakit kepala instan, lagi pula Bodrex itu mudah didapat disemua kios sedia obat Bodrex ini. kemudahan dalam mendapatkannya serta fungsinya yang instan dalam menghilangkan Sakit Kepala hingga akhirnya istilah ini kerap digunakan bagi pewarta yang suka bikin sakit kepala, sehingga dari pada semakin puyeng ya sudah kasih saja uang beli bodrex supaya cepat pergi. sekali lagi kesimpulan ini masih bisa diperdebatkan karena kesimpulan ini masih bersifat subjektif penulis opini.


Disimpulkan lagi pabila sipewarta memang bermental 'BODREX' tentu dengan adanya Amplop dianya akan melengggang jauh dan mengabaikan fakta yang seharusnya dia beritakan, namun karena tujuannya sekedar amplop maka ini lah melengketnya Istilah adanya wartawan Bodrex didunia jurnalis dan LSM ada (tentu ini simpulan subjektif saya Selaku penulis opini).

lain halnya pewarta profesional dan menjaga kode etik Jurnalistik dan Profesionalitas tentu ia akan mengabaikan amplop dan lebih memilih berdiri diatas fakta yang harus diberitakan sesuai fakta, bukan sekedar bertujuan bikin takut Nara sumber dan berujung amplop. wallahu'alam.


Penulis: Deddi Iswanto, penggiat dan pemerhati media

Diberdayakan oleh Blogger.