3 'LEM' Sedang Menggeranyangi Aceh
Bila kita adalah Aceh, maka kita tidak akan aseng dengan kosa kata ini 'LEMPAP, LEMPUP dan LEMPIP, tidak perlu alergi apalagi takut membahasnya, memperbincangkannya, mengkritisinya atau mungkin cariin sponshor lalu seminarkan biar kayak orang orang di luar sana, kan jadi kereeen.
Bila kita acuh apalagi takut membicarakannya karena takuut ( Dosa) karena mungkin ini berkonotasi negatif, hal itu pun terlalu naif, mengingat kita sedang tidak bermaksud bermaksiat dengan ketiga kosa kata di atas, bila kita acuh dan tak peduli saya kwatir lambat laun kita telah membunuh budaya tutur dari keaslian kosa kata Aceh yang ada dikarenakan alrergi terhadapnya, atawa kita kita kwatir membahasnya apalagi menggunkannya karena ini bermakna negatif, Sebentar!! LEMPAP,LEMPUP dan LEMPIP ini jelas berbeda denga katakata makian yang sering kita dengar dalam keseharian masyarakat kita terutama yang mendiami pesisir, contoh (P@pma, @kma, iekreh ase, dll) jelas ini beda ini bukan hanya ungkapan sumpah serapah tapi menukik hingga ke yang paling jauh yaitu seseorang yang paling mulia dimuka bumi yaitu ibu kita masing masing dan jelas menista seorang ibu dalam islam adalah dosa besar, orang aceh tahu itu.
Namun LEMPAP, LEMPUP dan LEMPIP, ini bukan caci maki, sumpah serapah, dll. ini adalah petunjuk berprilaku lebih tepatnya adalah karakter dan memang sayangnya ini mewakili karakter negatif dan seharusnya kita orang Aceh dan Muslim sedunia umumnya jangan meniru memfahamkan karakter ketiga 'LEM' tadi menjadi rujukan prilaku keseharian kita.
Ketika Karakter LEMPAP mendiami keseharian kita maka kita akan menjadi pribadi yang sangat merusak, bila kita jadi politikus, makan kita itu tidak dapat menghasilkan suatu kebajikan apapun kecuali malapetaka dari setiap kebijakan dan produk regulasi yang kita buat, ini terjadi karena kita adalah seorang yang 'bakhe'.
Bila kita hidup mengadopsi Karakter LEMPUP ini juga bahaya sangat besar sekali dan akibatnya adalah kejahilan dan kehancuran Bangsa Aceh hingga ke calon bayi yang masih di daun kangkung sekalipun. LEMPUP adalah pribadi yang malas menerima tantangan dan tidak mahu bersusah payah apalagi berlapar dahaga dalam menuntut ilmu, LEMPUP bila datang waktu sekolah, maka ia akan mengisi Pup pup (gorong-gorong) yang ada disetiap jalan untuk bersembunyi dan menjadikan tempat yang pengap itu sebagai basecamp tempat mereka merancang sesuatu yang bahkan akan mencelakai diri mereka sendiri, bahyanya lagi mereka jahil akan itu semua dan mereka sungguh tidak menyadarinya karena mereka adalah JAHE (tidak berilmu).
Nah yang bontot ini adalah karakter yang mewakili LEMPIP, Lempip ini memiliki pribadi perusak yang tidak kalah hebatnya dari ketiga Karakter di atas, karena cara menikmati kerusakanya sendiri sendiri, dan penyebarannya cenderung dengan cara tak terlihat tetapi jelas korbannya, namum bila jumlah pribadi yang berkarakter LEMPIP ini Massal maka Hancur Leburlah Sebuah Negeri, Tahukah Siapa mereka yang mewakili karakter yang berbahaya ini? jawabannya mereka adalah para Narkobis, para ahli hisap hasis, sabu, marijuana, putaw, inex, dll.
Kesemua Prilaku itu tentunya sudah faseh dalam kehidupan kita, Sepertinya kita sedang tidak menunggu kehancuran, karena kita sedang hidup dalam kegilaan itu, Kehancuran yang kita diamkan dalam ketakutan mengungkapkannya kepermukaan karena kita takut dicap maksiat, padahal sesungguhnya jihad yang paling dekat adalah keberanian mengungkapkan yang benar walau takut.
Berpihak Kepada Yang Haq sekarang atawa kita akan jadi pecundang dirumah rumah yang ada Gadingnya, Hah!
Debrajoem